Selasa, 12 November 2013

Hp paling Aneh,Mahal Canggih Seluruh Dunia

1.nokia 888 communicator
2. nokia aeon
3.Sky “Sleak & Slim”
4.Benq-Siemens “Snaked”
5.retroxis
6.Benq-Siemens “The Black Box”
7. nec tags
8.triple watch
9.Asus Aura

Proses terjadinya tenaga dalam


Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja mereka tidak mengetahui bagaiman cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan yang luar biasa.
Manusia memiliki unsur kimia tubuh (Body Chemistry) yang bernama ATP (Adenosin Tri Phosphate). ATP ini dapat berubah menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh. Secara sederhana dapat ditulis sbb :
O2 + ATP + Glikogen Energi
ATP berfungsi sebagai energi cadangan. Misalnya, setelah kita berolahraga dan kecapaian kemudian bila diistirahatkan sejenak maka tubuh kita akan pulih kembali. Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam keadaan sehari-hari berupa panas tubuh, membantu lancarnya penyaluran adrenalin, menghidupkan kimia tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh (zat antibodi), menghidupkan aktifitas pencernaan dan menghidupkan semua aktifitas organ dalam tubuh manusia. Berdasarkan penelitian, manusia dalam kehidupan sehari-hari hanya menggunakan sekitar 2,5% dari seluruh fasilitas energi tubuhnya. Sedangkan yang 97,5% lainnya tersembunyi sebagai cadangan di ulu hati.
Permasalahannya adalah bagaiman cara mengoptimalkan dan membangkitkan energi yang tersimpan itu agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia jika mampu meningkatkan kekuatannya sebesar 0,1-0,3% (sehingga menjadi 2,6-2,8%) dapat membunuh seekor kuda dalam sekali pukul atau dapat mematahkan lima batang kikir baja yang ditumpuk, memecahkan batu kali pun bukan halangan bagi yang memiliki tenaga dalam.
Tenaga dalam atau energi cadangan adalah suatu energi yang berpusat pada syaraf-syaraf di sekitar ulu hati dan setelah dibangkitkan akan berkumpul pada salah satu bagian tubuh yang disebut dengan solar plexus atau kundalini. Menurut berbagai sumber,kundalini merupakan bagian dari tubuh manusia yang berbentuk 31⁄2 lingkaran, terdapat diantara tulang ekor dan kemaluan di bawah pusar. Bentuknya seperti ular yang sedang bergulung atau melingkar. Jadi dalam hal ini perlu dijelaskan bahwa sumber tenaga dalam adalah ulu hati, bukan solar plexus seperti anggapan orang selama ini. Padahal solar plexus adalah tempat berkumpulnya energi cadangan tersebut setelah dibangkitkan.
Solar Plexus/Chakra

Satu-satunya jalan ialah dengan cara mengubah pernafasan biasa menjadi pernafasan spesial, yaitu dengan mengoptimalkan oksigen yang masuk jangan sampai terbuang percuma sedangkan untuk bagian lain harus seimbang. Untuk membangkitkan energi cadangan secara cepat, oksigen harus diputarkan secara cepat pula ke seluruh tubuh dan membuang gas beracun CO2 secara cepat. Karena itu, saat membuang nafas badan harus dikejangkan. Dengan pengejangan tubuh, oksigen akan berputar membentuk pusaran energi yang menyerap seluruh energi di tubuh yang tersebar dan tersembunyi. Sedangkan pembuangan gas beracun dilakukan dengan cara membuang nafas melalui mulut. Bila kedua hal tersebut dilakukan maka oksigen yang berputar di dalam tubuh kita adalah oksigen bersih tanpa CO2. Ini salah satu rahasia juga, mengapa orang-orang yang mempelajari tenaga dalam secara benar selalu sehat dan jarang sakit.
Fungsi dari tenaga dalam;
1. Tenaga fisik menjadi jauh lebih kuat
2. Untuk mempertajam panca indera.
3. Untuk membangkitkan indera keenam.
4. Untuk menghancurkan benda-benda keras.
5. Untuk meringankan tubuh.
6. Untuk memperkuat memori otak.
7. Untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh terhadap serangan fisik dan serangan penyakit.
8. Untuk memperkuat benda lemas.
9. Untuk Telekinetik/menggerakkan benda dari jarak jauh.

Asal-Usul Sejarah Mesin Jahit

Asal Usul Sejarah jahit-menjahit dengan menggunakan jarum sudah dimulai pada awal-awal peadaban manusia.
Bahan jarumnya bermacam-macam.
Ada yang terbuat dari batu, tembaga, tulang ataupun gading. Jarum yang masih kasar itu digunakan untuk menyatukan kulit hewan menjadi pakaian.
Sementara benangnya yang digunakan dibuat dari otot hewan.
Jarum logam digunakan sekitar abad ke-14, yang merupakan jarum dengan menggunakan lubang yang umum dijumpai pada saat ini.
Asal Usul Sejarah Penemuan MEsin Jahit
Pada tahun 1755, seorang imigran Jerman, Charles Weisenthal, yang tiggal di Inggris, mematenkan penemuan jarumnya yang khusus dirancangnya untuk sebuah mesin.
Sayangnya patennya tidak merinci mesin yang menggunakan jarum tersebut.
Berikutnya, seorang pembuat lemari asal Inggris, Thomas Saint yang juga mematenkan mesin jahit di tahun 1790.
Tidak diketahui apa Saint benar-benar membuat prototipe mesin yang digunakan pada saat itu, atau hanya sekedar mematenkan agar mendapatkan royalti, kelak jika mesin itu bisa dibuat.
Yang pasti, Thomas Saint merinci dalam patennya sebuah benda tajam yang dapat membuat lubang pada kulit dan memasukkan jarum pada lubang yang ada.
Selangkah lebih maju dari Weisenthal.
Namun reproduksi temuan Saint itu ternyata tidak bisa beroperasi.
Perkara Paten ini juga dilupakan oleh Balthasar Krems.
Warga berkebangsaan Jerman ini menemukan mesin otomatis untuk menjahit topi di tahun 1810.
Dia tidak mematenkan temuanya dan konon mesinnya tidak pernah berfungsi dengan baik.
Upaya untuk membuat mesin jahit memang tidak pernah pudar.
Banyak pula yang akhirnya menyebabkan perang paten.
Namun tidak sedikit pula yang berakhir dengan kegagalan.
Contohnya John Adams Doge dan John Knowles dari Amerika.
Mereka berdua membuat mesin jahit pada tahun 1818 namun ujung-ujungnya mesin itu gagal saat digunakan untuk menjahit sejumlah kain.
Mesin Jahit yang bisa berfungsi diciptakan oleh Barthelemy Thimonier pada tahun 1830.
Mesin ini hanya menggunakan satu benang dan sebuah jarum kait seperti jarum bordir atau sulam.
Sayangnya, temuan ini tidak memperoleh sambutan baik dari masyarakat.
Bahkan dirinya hampir terbunuh ketika sejumlah penjahit membakar pabrik garmen miliknya karena takut tersaingi dan menimbulkan pengangguran akibat temuan mesin jahitnya.
Kembali seorang Amerika mencoba membuat mesin jahit dan sukses ditahun 1834, yang bernama Walter Hunt.
Namun anehnya, dia tidak merasa bahagia dengan temuannya, karena dia merasa temuannya akan menimbulkan pengangguran.
Mesin Jahit elias Howe
Puncak penemuan mesin jahit terjadi di Amerika Serikat yang ditemukan oleh Elias Howe.
Mesin buatannya menggunakan dua benang dari arah berlawanan dan memiliki jarum berlubang untuk benang di bagian ujung.
Jarum itu didesak menembus kain dan membuat semacam lengkungan benang di sisi bawah kain.
Sebuah benang dari arah lain disisipkan ke dalam lengkungan tadi.
Lalu kedua benang membuat jalinan yang mengunci kain.
Kabarnya temuan ini inspirasi dari mimpinya.
Dalam mimpinya, perut Howe ditusuk oleh seorang kanibal dengan tombak dalam tidurnya.
Bentuk ujung tombak inilah yang dijadikan inspirasi buat menciptakan jarum yang sudah lama dicarinya.
Perang Pematenan Mesin Jahit
Mesin Jahit Howe
Namun setelah penemuannya, Howe dihadapkan pada masalah dengan mempertahankan paten dan memasarkan temuannya.
Akhirnya dia berjuang selama sembilan tahun.
Isaac Singer
Perang paten sendiri pecah ketika Isaac Singer menemukan mekanisme naik turun pada mesin jahit dan Allen Wilson mengembangkan alat kait pemintal berputar.
Mesin jahit belum menjadi barang produksi massal hingga tahun 1850-an.
Mesin Jahit Isaac Singer
Setelah Isaac Singer berhasil membuat mesin jahit dengan jarum jahit yang bisa digerakkan kayuhan pedal kaki, maka kesuksesan penjualan mesin jahit secara komersial terbuka.
Sebelumnya, mesin jahit terdahulu menggerakkan jarumnya dari pinggir dan digerakkan dengan tangan.
Bagaimanapun, mesin Isaac Singer menerapkan mekanisme jalinan dua benang yang dipatenkan Howe.
Maka Elias Howe menuntut Isaac Singer atas paten yang serupa dan berhasil memenangkan perkaranya pada tahun 1854.
Sebenarnya Walter Hunt menerapkan jalinan benang dari dua sumber benang dan jarum berlubang.
Namun pengadilan memutuskan paten jatuh ketangan Howe setelah Hunt membatalkan patennya.
Jika Hunt tetap mematenkan temuannya, Elias Howe dapat dikalahkan dalam perkaranya dengan Isaac Singer.
Maka atas kekalahan itu, Isaac Singer harus membayar royalti paten Elias Howe.
Jika saja paten yang dimiliki warga Inggris, John Fisher ditahun 1844 itu tidak hilang, maka Fischer akan terlibat dalam perang paten mesin jahit.
Pasalnya mesin renda buatannya menerapkan mekanisme yang serupa dengan mesin Howe maupun Singer.
Keberhasilan dalam mempertahankan hak atas patennya membuat keuntungan Elias Howe melonjak tajam.
Pendapatan tahunannya yang semula 300 dolar Amerika menjadi lebih dari 200.000 dolar AS per tahun untuk saat itu.
Dalam kurun waktu 14 tahun (1854-1867), Howe mengumpulkan dana hingga 2 juta dolar AS atas temuannya.
Ia lantas menyisihkan sebagian kekayaannya selama Perang Saudara Amerika bagi Pasukan Infantri dan sebagian lagi sumbangan atas nama pribadinya

10 Kata terpanjang dalam bahasa inggris

Bahasa Inggris dikenal sebagai bahasa dengan pengucapan kata yang pendek, bayangkan saya, kita harus mengucapkan kata ”Aku cinta Padamu”, dalam bahasa Indonesia, sedangkan dalam bahasa Inggris cukup dikatakan dengan ” I Love You”. Namun usut punya usut, ternyata tak selamanya kata dalam bahasa Inggris itu mempunyai pengucapan yang singkat. Bahkan ada beberapa kata yang justru sangat panjang dan sulit diucapkan (terlebih untuk kita orang Indonesia)
Berikut ini adalah 10 Kata terpanjang dalam kosakata bahasa Inggris yangsaya jamin bisa bikin pembaca malas untuk membacanya, Ga percaya? Yaudah, langsung saja
10. Otorhinolaryngological (22 huruf)
Cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan pengobatan gangguan kepala, leher, telinga, tenggorokan dan hidung.
9. Thyroparathyroidectomized (25 huruf)
Proses pemotongan kelenjar paratiroid Tiroid.
8. Radioimmunoelectrophoresis (26 huruf)
Elektroforesis untuk antigen terpisah dan antibodi dengan menggunakan antigen atau antibodi berlabel dengan radioisotop.
7. Honorificabilitudinitatibus (27 huruf)
Ini adalah kata terpanjang yang pernah diterapkan oleh Shakespeare yang berarti “Negara yang mampu mencapai kehormatan”.
6. Antidisestablishmentarianism (28 huruf)
Berkembang pada 1838 di Inggris, artinya proposal pengajuan dari kelompok oposisi yang menolak pembentukan gereja Anglican
5. Floccinaucinihilipilification (29 huruf)
Proses menentukan sesuatu yang benar-benar berharga.
4. Pseudopseudohypoparathyroidism (30 huruf)
Sebuah gangguan genetik yang berhubungan dengan tetanus dan kejang.
3. Supercalifragilisticexpialidocious (34 huruf)
Sesuatu untuk mengatakan ketika Anda tidak mengatakan sesuatu.
2. Hepaticocholangiocholecystenterostomies (39 huruf)
Sebuah operasi pembuatan sambungan antara kandung empedu dan saluran hati dan/atau antara usus dan kandung empedu.
1. Pneumonoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis (45 huruf)
Penyakit paru yang disebabkan karena menghirup debu silika kristalin.
 jarete amaete 
  sunete misetemo 
  so shiranu soburi 
  you're just so cool 

  inaku nattara 
  sawagidasu no ni 
  heibon na hibi 
  atarimae 

  aishiteru toka 
  koishiteru toka 
  kotoba ni suru no wa kantan 

  sonna mono yori 
  motto taisetsu 
  KOKO ni iru koto 

  *kimi ni aisareru 
   watashi ni naru tame ni 
   ima nani wo sureba iin darou 
   atama tsukatte 
   kokoro tsukatte 
   sukoshi tomadotte 
   yukkuri anata ni 
   chikazuku 

  mangetsu no yoru 
  nodo wo narashite 
  anata wo matsu no 
  I feel so hot 

  chotto tsukareta 
  anata no mabuta 
  yasashiku KISU wo 
  shite ageru 

  nemuru yokogao 
  mou daijoubu 
  atama wo sotto dakishimete 

  me ga sameta toki 
  sukoshi demo ii 
  genki ni natte 

  **kimi wo daisuki na 
    watashi wa koko ni iru 
    mimi wo tatete CHANSU wo matsu no 
    kotoba tsukatte 
    karada tsukatte 
    TAFU ni shinayaka ni 
    sarawaretai 
    kokorogoto 

Kamis, 07 November 2013

Modifikasi Blog Anda Agar Memiliki Kecepatan Loading Yang Maksimal

Kecepatan Loading Blog Yang Maksimal
Meningkatkan Kecepatan Blog merupakan bagian integral dari strategi menaikkan traffic sebuah blog. Blog yang memiliki loading yang lebih cepat dan memakan sedikit waktu untuk menampilkan semua elemen akan meningkatkan pembaca, search engine traffic, dan begitu pula pendapatan. Desain blog yang bagus tidak akan ada artinya jika waktu loading sangat lama dan membosankan. Tidak semua orang memiliki koneksi internet yang cepat seperti LAN atau Wi-Fi. Dengan munculnya teknologi smart phone, penggunaan internet Mobile meningkat setiap bulan dan meninggalkan koneksi internet komputer. Para developer browser telah menciptakan inovasi agar browsernya kompatibel dengan iPhone, Android, Windows Phone dan Blackberry. Masyarakat yang tinggal di Amerika Serikat adalah konsumen terbesar dari smart phone ini. Amerika Serikat masuk dalam tiga negara teratas yang memiliki pengguna internet terbesar. Dalam rangka untuk menarik lebih banyak lalu lintas dari Amerika Serikat serta Inggris, dan Asia Anda perlu memastikan bahwa Anda memiliki beban blog yang ringan dan desain yang kompatibel dengan browser-browser besar seperti Chrome, Firefox, dan Internet Explorer 8. Dalam seri ini saya akan berbagi beberapa rahasia desainer web menggunakan template yang dirancang untuk memastikan situs web mereka memiliki sedikit waktu untuk loading dan memaksa pengunjung untuk menunggu selama beberapa detik.

Waktu loading yang ideal adalah sekitar 5-8 detik tetapi jarang sekali mencapai waktu tersebut karena kita tidak bisa mengorbankan desain blog banyak demi mempercepat waktu loading. Oleh karena itu, kami akan memastikan untuk menjaga desain blog tetap rapi dan bersih dengan mengadopsi cara-cara cerdas dengan mengoptimalkan script dan gambar. Gambar grafis, widget pihak ketiga, plugin, JavaScript, dan JQuery bertanggung jawab atas 80% dari waktu loading yang lambat pada blogger dan Wordpress.

Beberapa Kerugian Jika Loading Blog Lambat
  • Mengakibatkan pengunjung tidak betah dengan blog Anda sehingga meningkatkan tingkat bounching
  • Mengurangi PageView, Orang tidak akan berselancar di blog Anda dan cenderung akan meningggalkan blog Anda sesegera mungkin
  • Jika terjadi penurunan PageView maka juga akan pendapatan dari iklan.
  • Anda tidak akan mendapatkan target sponsor jika tampilan halaman Anda kurang dari 2-3 ribu/hari
  • Area iklan yang Anda sediakan tidak dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi
  • Pengunjung tidak akan membagikan konten Anda di jaringan media sosial
  • Pengunjung tidak akan berubah menjadi pembaca dan dengan demikian tidak ada peningkatan jumlah pelanggan
  • Follower Anda di Facebook, Twitter, dan Google+ akan meningkat dengan lambat
  • Orang akan cenderung untuk membaca Feeds Anda dari pada memilih mengunjungu blog Anda sehingga akan berefek pada penolakan dari AdSense.
  • Robot pencari akan melewati proses index halaman yang terlalu padat dan penuh dengan script grafis
  • Peringkat pencarian halaman kami pikir juga akan menurun
  • Google menyukai penggunanya yang memiliki situs dengan loading yang cepat dan memberikan hukuman pada situs berloading lama
  • Lalu lintas pada Internet Explorer akan menderita karena browser mengalami crash. IE sering crash ketika membuka halaman yang memakan waktu lama
  • Lalu lintas dari Smart Phone juga akan berkurang karena koneksi internet mobile tidak sangat cepat. Orang lebih suka mengunjungi situs yang mudah diakses dan cepat menggunakan telepon genggamnya
Apa Langkah Selanjutnya?
Setelah menyadari beberapa kelemahan terbesar dari faktor kecepatan blog, sekarang akan menarik untuk membahas cara-cara yang efektif untuk mengurangi jumlah elemen yang mungkin menyebabkan  waktu loading blog lebih lama. Kami akan berbagi tips untuk blogger blogspot mengenai cara-cara untuk meningkatkan kecepatan loading blog Anda. Saya yakin Anda akan belajar banyak dari artikel saya selanjutnya. Saya akan berbagi beberapa tips praktis lanjutan yang mudah diterapkan.

Nantikan kami selanjutnya... :) ^^

Memasang Tombol Share Pinterest, Facebook, Twitter Melayang di Blogger

tombol share melayang1Ini adalah salah satu dari beberapa widget social sharing yang paling saya sukai karena tampilannya yang rapi dan tidak berantakan. Anda telah melihat tren dari jumlah tombol share melayang di blog-blog populer. Pengembang telah menciptakan versi yang berbeda dari bar ini dan menerapkan efek Jquery dan gaya CSS3 tapi widget ini berbeda karena mengandung kustom Pinterest, Facebook, Twitter, dan tombol Email. Layanan seperti Addthis dan ShareThis keduanya melakukan pekerjaan yang besar, tetapi mereka masih perlu bekerja pada beberapa masalah integrasi plugin mereka. Pinterest pin it button lah yang menyebabkan masalah besar dan kegagalan dalam mengambil gambar thumbnail yang benar. Dalam kebanyakan kasus, bahkan tidak menampilkan gambar sehingga membuat konsep pinning terasa hambar. Namun bar ini didesain ulang dari widget yang disediakan oleh ShareThis untuk membuat yang baru dengan memperbaiki semua kekurangan. Tombol share ini akan melayang di sebelah kiri posting blog Anda dan akan melayang mengikuti scroll pengunjung ke atas atau ke bawah postingan. Widget ini berisi counter dari situs jejaring sosial yang memiliki potensi untuk membawa traffic blog Anda dengan cara mensirkulasi konten Anda ke khalayak yang lebih luas. Kami telah menguji widget ini pada beberapa browser seperti IE8+, Firefox, Google Chrome, dll dan semuanya bekerja dengan baik tanpa masalah kompatibilitas atau konflik desain. Marilah kita bekerja sekarang!

Tombol Sosial Share yang Mana yang Harus Digunakan?
Prioritas pertama yang harus ada adalah Facebook, Google +, Twitter, Linkedin dan Sekarang Pinterest. Semua sosial share ini memainkan peranan dengan baik dalam sirkulasi konten Anda melalui banyak pengunjung. Social Media adalah mesin yang bekerja non-stop, yang jika didorong dengan benar dan hati-hati dapat memberikan berton-ton traffic dan juga dapat menghasilkan dolar juga dari website Anda. Setelah menampilkan banyak tombol share pastinya akan mempengaruhi waktu loading blog Anda, karena itu saya telah menambahkan tombol share AddThis yang menyediakan pengunjung dengan lebih dari 330+ pilihan sosial sharing semua di satu tempat.

Kenapa Tidak Menggunakan JQuery?
Abaikan penggunaan JavaScript dan Jquery sebanyak mungkin. Browser seperti Internet Explorer masih kekurangan dukungan untuk semua fungsi yang ditawarkan oleh jquery. Apalagi JavaScript bertanggung jawab untuk persentase besar dari waktu beban blog Anda secara keseluruhan. Oleh karena itu tidak ditambahkan efek smooth sliding untuk plugin ini.

Bagaimana Cara Kerjanya?
Saya telah mengintegrasikan Addthis dan layanan ShareThis di dalamnya. Dalam rangka untuk menyesuaikan tombol twitter dan lain-lain saya mengambil kode default ShareThis dan menyesuaikannya untuk mengubah gambar tombol, ukuran gelembung dan count text. Widget yang sejak awalnya kita kembangkan memang terlihat lebih menarik dibanding yang satu ini. Anda dapat melihat versi draft pertama yang dirancang pada gambar di bawah ini:

tombol share melayang2

Jika Anda lihat gambar di atas, tombol-tombol share kurang rapat dan menghabiskan banyak ruang di blog Anda. Berbeda dengan ini yang terlihat lebih rapat dan seksi, juga tidak menghabiskan banyak ruang blog.

Cara Memasang Tombol Share Melayang
Langkah-langkahnya sangat mudah untuk diterapkan. Yang Anda butuhkan hanya mengcopy dan paste potongan panjang kode yang ada di bawah ini ke template Anda. Ikuti langkah-langkah berikut ini:
  • Masuk ke Blogger > Template
  • Backup dulu template Anda
  • Klik Edit HTML
  • Klik Expand Widget Templates
  • Kemudian cari kode berikut ini:
<b:includable id='post' var='post'>

  • Letakkan kode di bawah ini tepat di bawah kode tadi:
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;static_page&quot;'>
<style>
.gnr_social_floating{
    position:fixed; bottom:6%; margin-left:-72px; float:left;     width:60px;
    background-color:#f7f7f7;     padding: 5px 0 0px 0px;
     border-top:1px solid #ddd;
border-left:1px solid #ddd;
border-bottom:1px solid #ddd;
z-index:9999px !important;
border-radius:5px;-moz-border-radius:5px;-webkit-border-radius:5px;
}
.gnr_social_floating .gnr_side_social_button{
    margin-bottom:5px;
    float:none;
    height:auto;
    width:60px;
}
.gnr_social_floating .st_twitter_vcount, .gnr_social_floating.st_plusone_vcount, .st_email{
    margin-left:5px;
}
.gnr_social_floating .st_fblike_vcount{
    margin-left:5px;
}
.gnr_social_floating .stButton_gradient{
    background:none !important;
    height:21px !important;
    padding-left:0 !important;
}
.gnr_social_floating .chicklets, .gnr_social_floating .stMainServices {
    background:url(&#39;https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzeAKDBbDFeSJPlSuNOWwgFEJwBkp8A3gbmASFP_qB-75RMniuQGnhZib8WzmEStXnY1EmyPG8QA4PmhvUGU6jdMK3yd2K-nx-tRMbRw-wiq7kYSZ2T_VA5EDuvssASvR1xmd1OUU4Iugm/s400/gc_social_sprite.gif&#39;) no-repeat !important;
    height:19px !important;
    width:45px !important;
    padding:0 !important;
}
.st_email .chicklets{
    background-position:0 -77px !important;
    background-image:url(&#39;https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzeAKDBbDFeSJPlSuNOWwgFEJwBkp8A3gbmASFP_qB-75RMniuQGnhZib8WzmEStXnY1EmyPG8QA4PmhvUGU6jdMK3yd2K-nx-tRMbRw-wiq7kYSZ2T_VA5EDuvssASvR1xmd1OUU4Iugm/s400/gc_social_sprite.gif&#39;) !important;
}
.gnr_social_floating .st_twitter_vcount .st-twitter-counter{
    background-position:0 -58px !important;
}
.gnr_social_floating  .stButton_gradient{
    border:none !important;
}
.gnr_social_floating .stBubble_count{
    width:44px !important;
    font-size: 15px !important;
    font-weight: normal !important;
    padding-top:7px !important;
    height:23px !important;
    background:none !important;
}
.gnr_social_floating .st_twitter_vcount .stBubble_count{
    color:#00a6df;
    background-color:#f8fbfc !important;
}

.st_fblike_vcount{
    margin-bottom: 0px;
    display: block;
}
.st_twitter_vcount{
    margin-bottom: 3px;
    display: block;
}
.st_email{
    margin-bottom: 5px; margin-top: 3px;
    display: block;
}

.gnr_social_floating .stBubble{
    background-position: 21px 31px !important;
    height:35px !important;
}.gnr_social_floating .st_pinterest_vcount{
    margin-left:5px;
}
.gnr_social_floating .st_pinterest_vcount .st-pinterest-counter{
    background-position:0 -19px !important;
}
.gnr_social_floating .st_pinterest_vcount .stBubble_count{
    color:#FF0505;
    background-color:#fbf8f8 !important;
}
.gnr_social_floating .st_pinterest_vcount .stBubble{
    background-image:url('https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRAgobXjJsq80X8kl720nU91iFxjxigVIQurdpZ4ufK3JSTHINhjGQumliH70I7qe-nzwOkJqzPXyD9FdcbZ7p45k2BXlFr1IsaHDEYNhOI1ZntWwRdHzKyy5f9VPWO9OTAAei5Ff8Rm65/s400/bubble_arrow_pinterest.png') !important;
}

.st_pinterest_vcount{
    margin-bottom: 0px;
    display: block;
}

</style>

<div class='gnr_social_floating'>
    <script type='text/javascript'>var switchTo5x=true;</script>
    <script src='http://w.sharethis.com/button/buttons.js' type='text/javascript'/>
    <script type='text/javascript'>stLight.options({onhover:false});</script>
    <span class='st_fblike_vcount' displaytext=''/>
    <span class='st_twitter_vcount' displaytext='' st_via='DGeneraBlog'/>
<span class='st_pinterest_vcount' displaytext=''/>
<div style='margin:0px 0 0 5px;'>
    <span class='st_plusone_vcount' displaytext=''/>
</div>

<div class='addthis_toolbox addthis_default_style ' style='margin:5px 0px 5px 8px;'>
<a class='addthis_counter'/>
</div>
<script src='http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js' type='text/javascript'/>
<script type='text/javascript'>
var addthis_config = {
     ui_cobrand: &quot;D-GENERA BLOG&quot;,
ui_header_color: &quot;#ffffff&quot;,
     ui_header_background: &quot;#0080FF&quot;
}
</script>
<script type='text/javascript'>var addthis_config = {&quot;data_track_addressbar&quot;:true};</script>
<script src='//s7.addthis.com/js/300/addthis_widget.js#pubid=ra-5064705719d41eef' type='text/javascript'/>
<span class='st_email' displaytext=''/>
<p style=' line-height:0px; font-size:10px; font-weight:bold; text-align:center;'><a href='http://d-genera.blogspot.com/2013/01/memasang-tombol-share-pinterest.html' style='color:#CAC8C8;'>Widgets</a></p>
</div>
</b:if></b:if>

Keterangan:
position:fixed; bottom:10% : Untuk mengatur tinggi rendah widget.
margin-left:-60px; float:left; : Untuk mengatur jarak kiri kanan windet.
background-color:#f7f7f7; : Untuk mengganti warna background widget.
DGeneraBlog : Gantilah dengan username Twitter Anda.

  • Simpan perubahan yang telah Anda lakukan.
Kesimpulan
Widget share melayang ini akan ditampilkan pada halaman posting saja dan tidak akan ditampilkan pada homepage. Widget ini memiliki latar belakang putih dan melayang di sebelah kiri posting blog. Jika Anda ingin membuat widget ini melayang di sebelah kanan maka yang Anda butuhkan adalah mengedit bagian dari kode yang sudah saya tandai. Jika ada tambahan atau koreksi silahkan tulis di kotak komentar yang tersedia.

Salam damai sobat blogger..!! :D

Cara Membackup Daftar Email Pelanggan FeedBurner Anda Dengan Aman

backup feedburner email
Melanjutkan postingan saya sebelumnya mengenai isu bahwa Google akan menutup layanan FeedBurner pada 2013 ini, maka saya akan memposting bagaimana cara membackup daftar email pelanggan FeedBurner Anda dengan Aman. FeedBurner adalah layanan untuk berlangganan melalui email yang banyak digunakan oleh blogger, kecuali Anda menggunakan layanan premium seperti aweber, kemungkinan bahwa Anda menggunakan FeedBurner juga. Untuk beberapa orang, FeedBurner mungkin segala sesuatu yang mereka butuhkan. Tapi untuk blogger yang lebih canggih di luar sana, beberapa layanan premium tampaknya menawarkan fitur lebih banyak. Dan fakta membuktikan bahwa FeedBurner berada dalam masalah beberapa bulan yang lalu bahwa layanannya tidak berjalan dengan sangat baik. Terserah apapun kasusnya, melakukan backup saya pikir merupakan salah satu ide yang baik. Apakah Anda ingin memindahkan pelanggan Anda ke layanan lain, atau Anda hanya ingin membuat cadangan, Anda hanya perlu untuk men-download daftar pelanggan FeedBurner Anda. Di sini, kami akan memberitahu Anda bagaimana untuk membackup daftar Email Pelanggan FeedBurner Anda.

FeedBurner tidak begitu terkenal karena beberapa alasan. Padahal layanan ini memiliki banyak fitur yang ditawarkan, seperti subscription management, email branding, customizable delivery and communication preferences, serta banyak lagi. Anda dapat melihat dan mengurutkan daftar pelanggan Anda, mengaktifkan/ menonaktifkan dan menghapus email individu, dan menerima email ketika orang berhenti berlangganan. Selain itu, FeedBurner memiliki pilihan ekspor, sehingga Anda dapat mengekspor daftar untuk format excel atau csv.

Download Email Pelanggan FeedBurner Anda
Untuk mendownloadnya, login dulu ke akun FeedBurner Anda. FeedBurner sebelumnya memiliki masalah menampilkan jumlah pelanggan, tetapi tampaknya baik-baik saja bagi kebanyakan orang saat ini. Setelah login, cukup klik pada nama blog yang ingin Anda backup daftar pelanggan Anda.

backup feedburner email2

Anda kemudian akan diarahkan ke dashboard. Klik pada tab Publicize pada dashboard Anda.

backup feedburner email3

Di bawah tab publicize, Anda akan melihat pilihan Email Subscriptions di sidebar kiri. Setelah Anda klik, Anda akan melihat beberapa opsi lebih lanjut. Sekarang klik pada Subscription Management.

backup feedburner email4

Sekarang, Anda dapat melihat jumlah pelanggan email Anda. Ketika Anda pertama kali login ke FeedBurner, apa yang Anda lihat adalah jumlah total dari pelanggan email dan RSS digabungkan. Tapi apa yang Anda butuhkan adalah hanya daftar Email pelanggan bukan daftar pelanggan RSS. Pada halaman Subscription Management, jika Anda gulir ke bawah sampai ke bagian bawah, Anda akan melihat jumlah total Pelanggan Anda, yang hanya menghitung pelanggan email Anda.

backup feedburner email5

Jika Anda klik pada pilihan View Subscriber Details (ditunjukkan pada gambar di atas), akan ada pilihan untuk mengekspor daftar.

backup feedburner email6


Cukup klik pada Export: CSV, dan Anda sudah menyelesaikannya! Anda akan diminta untuk menyimpan file, yang berisi semua email pelanggan Anda. Anda dapat melakukan apa saja dengan file ini, baik menyimpannya di komputer Anda, atau meng-upload ke cloud storage misalnya Dropbox atau yang lainnya.

Sementara itu, jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya. Good luck :)

11 Tips Penting Untuk Mengurangi Waktu Loading Blog Anda

mengurangi waktu booting blog

Hampir setiap blogger pemula sering gagal untuk mengurangi waktu loading blog. Sebagian besar tutorial yang tersedia untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memuat sebuah website sering kurang jelas atau tidak lengkap. Kami memutuskan untuk berbagi cara kita memecahkan masalah ini. Berikut adalah 12 tips yang benar-benar menarik dan penting untuk mengurangi waktu loading blog Anda hampir 90%.

1. Ubah Link Semua Gambar dalam Template Anda Dari Blogger
Sebagian besar dari Anda menggunakan template yang tidak resmi disediakan oleh Blogger. Template ini sering mengandung gambar yang disimpan pada layanan seperti TinyPic atau photobucket. Ketika blog Anda memaksa browser harus terhubung ke semua server yang di-link ke gambar Anda, dan akibatnya menyebabkan delay besar dalam waktu loading blog Anda. Apa yang harus Anda lakukan adalah mengganti semua gambar tersebut dengan gambar yang sudah Anda simpan di dalam blogger. Keuntungan melakukannya ini bahwa browser hanya perlu menghubungkan ke blogger saat memuat gambar Anda. Sehingga akan menghemat waktu.

2. Simpan Semua Gambar dalam Format GIF atau PNG
GIF singkatan dari "Graphics Interchange Format" dan PNG singkatan dari "Portable Network Graphics" keduanya adalah format dengan kompresi yang baik, memiliki ukuran dan luas yang lebih kecil serta didukung oleh semua browser. Tapi ukuran kompresi PNG jauh lebih baik daripada GIF. Dalam kasus tipikal hingga 5-25%. Menggunakan salah satu dari format gambar ini sangat akan mengurangi waktu loading blog Anda hingga 60% i.e 70-90KB. Ukurannya adalah perkiraan untuk blog saya dan ukuran sebenarnya tergantung pada jumlah gambar yang Anda gunakan.

3. Berikan Dimensi Yang Pas Untuk Image
Memberikan setiap gambar dengan lebar dan tinggi tertentu akan memudahkan browser untuk memuat gambar dengan cepat. Selalu kurangi ukuran gambar jika ukuran aslinya lebih besar. Kode HTML yang umum untuk gambar terlihat seperti di bawah ini:

<img width=”...” height=”...” src=”URL gambar” />

Lebar dan tinggi gambar akan memerlukan nilai dalam piksel. Satu pixel sama dengan sebuah titik pada layar. Sebuah gambar dengan ukuran penuh di blog saya akan memiliki lebar sekitar "590px" dan tingginya bisa sepanjang yang saya inginkan. 590px hampir sama dengan lebar posting saya. Mudah-mudahan ini akan memberi Anda gambaran tentang bagaimana memilih nilai lebar dan tinggi untuk gambar Anda. Browser akan mudah untuk memuat dimensi gambar yang ditentukan. Jadikan hal ini menjadi kebiasaan Anda untuk menentukan ukuran gambar Anda dengan tepat.

4. Jangan Menggunakan Gambar Untuk Background Blog Anda
Jika Anda menggunakan gambar apapun sebagai latar belakang maka silakan menghapusnya. Sebuah Gambar latar belakang akan berpengaruh terhadap waktu loading hingga 50% lebih lambat.  Coba Anda hapus dan lihat perbedaannya. Untuk menghapus gambar background hanya dengan mencari kode CSS dalam template Anda (Biasanya terletak pada bagian atas blog Anda pada bagian body):

body { background: #7AA1C3 url(http://xyz.com/blabla.jpg);
width: 980px;
color: #333;
font-size: 14px;
font-family: Georgia;
margin: 0 auto 0;
padding: 0; }

Kode ini mungkin juga akan terlihat berbeda dalam template Anda, tetapi Anda harus "menandai" hanya pada teks yang bercetak hitam tebal. Cukup Hapus url (http://xyz.com/blabla.jpg) dan simpan template Anda. Berikan warna yang sederhana pada latar belakang Anda. Misalnya #7AA1C3 mungkin cocok dijadikan Warna Background. Anda dapat mengubahnya dengan menggunakan Bagan Warna Heksadesimal saya.

5. Selalu Mempertahankan Kualitas dan Script Template Blog Yang Baik
Kesalahan utama kebanyakan blogger adalah meng-upload setiap template yang menarik menurut mereka. Kebanyakan Blogger template tidak resmi yang tersedia di blogosphere sering dibuat oleh orang-orang yang tidak menyadari dengan penggunaan HTML dan JavaScript yang tepat. Ada juga sebuah script template yang tidak tepat dengan tag kosong, tag yang tidak diinginkan dan Broken JavaScript sering membuat pekerjaan spider mesin pencari kesulitan untuk menjelajah isi dari weblog Anda. Browser juga akan membuang waktu yang berharga dalam membaca script yang rusak. Jika JavaScript atau kode tidak dioptimalkan dengan baik dapat menyebabkan PC pembaca menjadi hang! Bayangkan ini terjadi pada pembaca yang mengakses blog Anda. Singkat cerita, gunakanlah template dari pihak yang benar di blogosphere dan dari orang-orang yang bersertifikat profesional.

6. Gunakan Iklan Yang Terbatas
Jika Anda melakukan blogging hanya untuk mendapatkan bayaran dengan menampilkan potongan besar iklan dari beberapa sumber maka Anda akan melewatkan pengalaman indah dari blogging. Jangan membuat blog seperti Pasar Ikan. Tampilkanlah beberapa iklan di daerah utama di blog Anda. Melakukan hal ini akan membuat antarmuka blog Anda bersih serta mudah dijelajahi dan ditelusuri. Setiap Anda menambahkan dan menampilkan penggunaan JavaScript, maka akan memperpanjang waktu beban halaman blog Anda. Pastikan Anda membatasi semua iklan sampai tiga.

7. Jangan Me-Link ke Blog Direktori
Ini adalah persepsi yang salah bahwa jika menghubungkan blog ke beberapa blog direktori akan memberikan traffic besar bagi blog Anda. Sebenarnya, bila Anda me-link beberapa blog direktori ke homepage Anda, search engine akan kehilangan kepercayaan pada blog Anda karena berlebihan link-out dan browser akan kesulitan untuk menelusuri gambar-gambar kecil yang ter-link ke blog direktori. Semua direktori blog meminta Anda untuk menghubungkan kembali dengan menggunakan link gambar kecil di blog Anda, tetapi melakukannya hanya akan merusak keberhasilan blog Anda. Saya percaya hanya pada BlogCatalog dan mybloglog sebagai otoritas yang relevan untuk mengharapkan traffic. Jika Anda benar-benar ingin beberapa jumlah traffic dari direktori blog mungkin saran saya gunakanlah BlogCatalog dan mybloglog. Apalagi hanya menggunakan meta tag kecil dari mereka yang menghubungkan ke mereka.

8. Jangan Menggunakan Widget dari Blog Direktori yang Menggunakan Gambar
Saya mengacu pada widget  recent viewers dari BlogCatalog dan mybloglog. Widget ini menggunakan JavaScript yang me-link ke situs-situs tersebut dan juga menampilkan gambar yang akan menambah waktu buka blog Anda. Saya menggunakan meta tag yang disediakan oleh mereka tapi tidak menggunakan widget mereka. Hal ini membantu dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan blog saya untuk menampilkan semua elemen pada halaman blog saya. Jika Anda benar-benar ingin menggunakan widget ini kemudian mencoba menampilkan beberapa gambar dari mereka, jangan lebih dari 10.

9. Ringkas Postingan Anda Menggunakan Link Read More
Tulisan Panjang yang penuh pada homepage adalah salah satu alasan terbesar mengapa blog memiliki waktu beban tinggi. Rangkum semua posting Anda dengan menggunakan Read More atau Baca Lebih Lanjut agar proses load blog Anda lebih cepat. Untuk membuat link 'read more' pada blog Anda, bacalah postingan saya mengenai Menambahkan Link Read More Pada Blog.

10. Tampilkan Hanya Empat - Lima Tulisan Di Home Page Anda
Jangan menampilkan lebih dari 4-5 posting di Homepage. Melakukan hal ini akan membuat pembaca Anda sibuk membaca tulisan yang berbeda dan mereka juga akan menemukan hal baru yaitu seberaca cepat loading blog Anda.

11. Menghilangkan Link Eksternal
Jangan gunakan widget yang berasal dari situs eksternal selain blogger. Singkirkan counter stat dan gunakanlah Google Analytics. Jangan menyimpan gambar pada layanan lain selain Blogger. Simpan semua kode JavaScript di dalam blogger. Jangan tambahkan link dari direktori blog, mereka tidak membawa Lalu Lintas kecuali BlogCatalog dan mybloglog.

25 Menu Navigasi "Vertikal" Untuk Blogger - Kode CSS dan HTML

menu navigasi vertikalPada postingan saya kali ini, saya akan menyediakan 25 Tab Menu Navigasi Vertikal yang menggunakan kode CSS dan HTML. Saya sudah memeriksa dan mencoba kode yang diambil dari Christopher dan Highdots dan hasilnya semuanya kompatibel dengan Blogger karena ada sebagian yang saya modifikasi. Saya berharap koleksi ini akan menarik bagi sebagian besar dari Anda karena tab menu navigasi ini bisa dengan mudah dapat Anda diinstal, disesuaikan dan dicopy! Saya berharap ini akan sangat membantu untuk desainer baru seperti saya :)

Bagaimana Cara Menambahkan Menu Navigasi Vertikal di Blogger?
Nah, proses ini sangat sederhana dan cukup mengikuti langkah-langkah berikut ini dengan hati-hati:
  • Masuk ke Blogger > Template
  • Backup dulu Template Anda
  • Klik Edit HTML
  • Centang Expand Widget Templates
  • Paste kode CSS dari Menu yang Anda pilih tepat di atas kode ]]></b:skin>
  • Untuk kode HTML bisa ada 2 posisi yang baik yaitu di sidebar kanan atau kiri. Tergantung berapa banyak kolom yang Anda miliki:
  • Jika Anda memiliki sidebar di kanan, paste kode HTML di bawah kode <div id='sidebar-wrapper'>  atau <div id='sidebar-wrapper-right'>
  • Jika Anda memiliki sidebar di kiri, paste kode HTML di bawah kode <div id='sidebar-wrapper-left'>
  • Anda juga bisa langsung memasukkannya melalui gadget dengan cara masuk ke Layout > Add a Gadget > HTML/JavaScript, pastekan script HTML dari menu yang Anda pilih di dalamnya.
  • Terakhir, simpan template Anda dan lihatlah perubahan yang terjadi
Catatan: Karena kebanyakan template menggunakan coding yang berbeda dan apabila Anda tidak dapat menemukan kode di atas maka silahkan tulis pesan di kotak komentar. Mungkin saya bisa membantu Anda.

Cara Mengedit Link Dalam Menu Navigasi
Untuk mengubah Link Tab Menu dan Judul, cukup mengedit bagian yang bercetak tebal dari kode HTML seperti contoh ini:
<li><a href="#1" >Link 1</a></li>
<li><a href="#2" >Link 2</a></li>
<li><a href="#3" >Link 3</a></li>
<li><a href="#4" >Link 4</a></li>
<li><a href="#5" >Link 5</a></li>

Ganti # 1, # 2, # 3 dll dengan URL/Link Anda dan ganti Link1, Link2, Link3 dll dengan Judul Halaman Anda. Jika Anda ingin menambah atau menghapus tab maka cukup menambahkan atau menghapus baris dari kode HTML berikut:
<li><a href="#" >Link</a></li>

25 Menu Navigasi Vertikal
Menu #1
Navigation Menu 1
Kode CSS
 #menu6 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu6 img { border: none; } #menu6 { width: 200px; margin: 10px; } #menu6 li a { font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu6 li a:link, #menu6 li a:visited { color: #FFF; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpV7egGW3KWtV0h8l5GTh0w6g_m1ZAQ4XYP3U7p3sLrYSNYQN8LC6k36FFNvcWXZ5bHftSREzdYGiTsyBleCKgGWdxh9RtalaeWe0fJdO57cVYKpSho_eB5mMENqT4XqGFO2OjKoISOpI/s800/menu6.gif); padding: 8px 0 0 20px; } #menu6 li a:hover { color: #FFF; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpV7egGW3KWtV0h8l5GTh0w6g_m1ZAQ4XYP3U7p3sLrYSNYQN8LC6k36FFNvcWXZ5bHftSREzdYGiTsyBleCKgGWdxh9RtalaeWe0fJdO57cVYKpSho_eB5mMENqT4XqGFO2OjKoISOpI/s800/menu6.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 20px; } 
Kode HTML
 <div id="menu6"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #2
Navigation Menu 2
Kode CSS
#menu3 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu3 img { border: none; } #menu3 { width: 200px; border: 1px solid #ccc; margin: 10px; } #menu3 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu3 li a:link, #menu3 li a:visited { color: #888; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTfNUQI6gq8ULSHT3yLz74yVufaocj6Z_oS3au3jp42w3IfexwOyW-6rmguC04cXSJo4oZsC5MO8VLttKzaEQgWRgPbXZVLIsPDgNScky8G6iYJ0GeamxMLJ1AKNRmElOBfmVyaik8knA/s800/menu3.gif); padding: 8px 0 0 30px; } #menu3 li a:hover, #menu3 li #current, #menu3 li a:active { color: #283A50; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTfNUQI6gq8ULSHT3yLz74yVufaocj6Z_oS3au3jp42w3IfexwOyW-6rmguC04cXSJo4oZsC5MO8VLttKzaEQgWRgPbXZVLIsPDgNScky8G6iYJ0GeamxMLJ1AKNRmElOBfmVyaik8knA/s800/menu3.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 30px; }
Kode HTML
 <div id="menu3"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #3
Navigation Menu 3
Kode CSS
#menu9 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu9 img { border: none; } #menu9 { width: 200px; margin: 10px; } #menu9 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu9 li a:link, #menu9 li a:visited { color: #FFF; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhckZ-rHZ5hJD3DYOYNK4Cx9xmZYVMzh1eT2N323RTuE4XoQ2kJP5bCFnesOy8peiR51YFJcbGMTWxhBQ-n8L3n4qwknDxzBHwaik7m5BrVnaYBidSfNOQJhRU56fCkvEU-VBJzUWqYQ5E/s800/menu9.gif); padding: 8px 0 0 35px; } #menu9 li a:hover { color: #FFF; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhckZ-rHZ5hJD3DYOYNK4Cx9xmZYVMzh1eT2N323RTuE4XoQ2kJP5bCFnesOy8peiR51YFJcbGMTWxhBQ-n8L3n4qwknDxzBHwaik7m5BrVnaYBidSfNOQJhRU56fCkvEU-VBJzUWqYQ5E/s800/menu9.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 35px; }
Kode HTML
 <div id="menu9"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #4
Navigation Menu 4
Kode CSS
 #menu6 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu6 img { border: none; } #menu6 { width: 200px; margin: 10px; } #menu6 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu6 li a:link, #menu6 li a:visited { color: #8D9179; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTEz_RWY43Z76HYE2otKzcuPBjrv-3QIi3Uf-hKCIa812ADKZs7A0p8U39OhDQjncvS8rII9JBF3i2GXT-Q1HTxGzZ7-2XAIe3Kja5wiTp9RHv-eaMErG7DqM7kqaFhaiECy4wW6kx2ts/s800/menu6.gif); padding: 8px 0 0 10px; } #menu6 li a:hover, #menu6 li #current, #menu6 li a:active { color: #6C7250; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTEz_RWY43Z76HYE2otKzcuPBjrv-3QIi3Uf-hKCIa812ADKZs7A0p8U39OhDQjncvS8rII9JBF3i2GXT-Q1HTxGzZ7-2XAIe3Kja5wiTp9RHv-eaMErG7DqM7kqaFhaiECy4wW6kx2ts/s800/menu6.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu6"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #5
Navigation Menu 5
Kode CSS
 #menu14 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu14 img { border: none; } #menu14 { width: 200px; margin: 10px; } #menu14 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu14 li a:link, #menu14 li a:visited { color: #fff; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLLwspu6ACnZSD6bNAYI3MtBPyAkWh-kvFEv3X0KoUmZ2E_9Mb21cfjEGdEivbTusit3VvcQrVpxWT9Wnly1Mvk109YE2_4zI4AlCBj7NMhQhxZrVJQ8_lySCeBNrJWFJ5Gpqv0wzudwo/s800/menu14.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; } #menu14 li a:hover { color: #333; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLLwspu6ACnZSD6bNAYI3MtBPyAkWh-kvFEv3X0KoUmZ2E_9Mb21cfjEGdEivbTusit3VvcQrVpxWT9Wnly1Mvk109YE2_4zI4AlCBj7NMhQhxZrVJQ8_lySCeBNrJWFJ5Gpqv0wzudwo/s800/menu14.gif); padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu14"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #6
Navigation Menu 6
Kode CSS
 #menu7 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu7 img { border: none; } #menu7 { width: 200px; margin: 10px; } #menu7 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu7 li a:link, #menu7 li a:visited { color: #FFF; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9foBt8bPJ1tETe_4EMHLsMRlHgQcihQZFM32KOX8webcLRfQ7yL9p7IYXxJNSclw4ckNbZjSxysjZ350sqDKXiTROq8GdQiroOzT-icCil-_Ss5xJHAR1teYUCI_laxzGlhcVEPi2QsM/s800/menu7.gif); padding: 8px 0 0 30px; } #menu7 li a:hover { color: #FFF; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9foBt8bPJ1tETe_4EMHLsMRlHgQcihQZFM32KOX8webcLRfQ7yL9p7IYXxJNSclw4ckNbZjSxysjZ350sqDKXiTROq8GdQiroOzT-icCil-_Ss5xJHAR1teYUCI_laxzGlhcVEPi2QsM/s800/menu7.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 30px; }
Kode HTML
 <div id="menu7"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #7
Navigation Menu 7
Kode CSS
#menu2 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu2 img { border: none; } #menu2 { width: 200px; border-style: solid solid none solid; border-color: #677D92; border-size: 1px; border-width: 1px; margin: 10px; } #menu2 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu2 li a:link, #menu2 li a:visited { color: #fff; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTvksZp7L-SJR7-Rckog7jEfTPtUKBqvoixmdwtCJsU8UCwQPU39dpKx2cmWnriB7vG6nIXqoKtbTbVPzl1TF8kiOIrCeGkAeFqzboeiJNgm-agpL2r3KGKwBb1rKpEEMCxxWeE0amynI/s800/menu2.gif); padding: 8px 0 0 10px; } #menu2 li a:hover, #menu2 li #current { color: #283A50; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTvksZp7L-SJR7-Rckog7jEfTPtUKBqvoixmdwtCJsU8UCwQPU39dpKx2cmWnriB7vG6nIXqoKtbTbVPzl1TF8kiOIrCeGkAeFqzboeiJNgm-agpL2r3KGKwBb1rKpEEMCxxWeE0amynI/s800/menu2.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; } #menu2 li a:active { color: #283A50; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTvksZp7L-SJR7-Rckog7jEfTPtUKBqvoixmdwtCJsU8UCwQPU39dpKx2cmWnriB7vG6nIXqoKtbTbVPzl1TF8kiOIrCeGkAeFqzboeiJNgm-agpL2r3KGKwBb1rKpEEMCxxWeE0amynI/s800/menu2.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu2"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #8
Navigation Menu 8
Kode CSS
 #menu9 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu9 img { border: none; } #menu9 { width: 200px; margin-top: 10px; } #menu9 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu9 li a:link, #menu9 li a:visited { color: #E5E8D4; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis_cAobmJn7DYSQkv8PPOSA2hoJN157LBRgD0AKEL61hwDztOxELTVP3SzTSOkdG8KLElOTzOK4CzXxGmXgqm9Y5QxcGX1Z3aDJxWasSUazTzgQJO4eW8PrYOx2eKxie1cITcpKdpEMNs/s800/menu9.gif); padding: 8px 0 0 10px; } #menu9 li a:hover, #menu9 li #current { color: #725033; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis_cAobmJn7DYSQkv8PPOSA2hoJN157LBRgD0AKEL61hwDztOxELTVP3SzTSOkdG8KLElOTzOK4CzXxGmXgqm9Y5QxcGX1Z3aDJxWasSUazTzgQJO4eW8PrYOx2eKxie1cITcpKdpEMNs/s800/menu9.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; } #menu9 li a:active { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis_cAobmJn7DYSQkv8PPOSA2hoJN157LBRgD0AKEL61hwDztOxELTVP3SzTSOkdG8KLElOTzOK4CzXxGmXgqm9Y5QxcGX1Z3aDJxWasSUazTzgQJO4eW8PrYOx2eKxie1cITcpKdpEMNs/s800/menu9.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu9"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #9
Navigation Menu 9
Kode CSS
#menu12 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu12 img { border: none; } #menu12 { width: 200px; margin: 10px; } #menu12 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 22px; text-decoration: none; } #menu12 li a:link, #menu12 li a:visited { color: #666; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlAZhcKDNl6OtxeHvEqxIZoUoZ1nzmZWUfYLdXTKpkflnBpItJ9mV2ZHs1yeYFyYJnfGcquuNSfDjs2Jo97_k8Gg_yx8U265-KxN4rdbt1H7oHXlvzDOA7zGDZgqFo5E0DtOCbixx3g-I/s800/menu12.gif); padding: 10px 0 0 35px; } #menu12 li a:hover { color: #000; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlAZhcKDNl6OtxeHvEqxIZoUoZ1nzmZWUfYLdXTKpkflnBpItJ9mV2ZHs1yeYFyYJnfGcquuNSfDjs2Jo97_k8Gg_yx8U265-KxN4rdbt1H7oHXlvzDOA7zGDZgqFo5E0DtOCbixx3g-I/s800/menu12.gif) 0 -32px; padding: 10px 0 0 35px; } 
Kode HTML
 <div id="menu12"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #10
Navigation Menu 10
Kode CSS
#menu13 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu13 img { border: none; } #menu13 { width: 200px; margin: 10px; } #menu13 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu13 li a:link, #menu13 li a:visited { color: #C7377D; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg78DuNjDLiLkrrBxTb7qPvqykPWbaVWFkfqR3L0CRQXW-wk_nXZw38H2lZS7JffLPu12qLdBf5sfpiE9XMalH26h-j76Zb0MGAwWr2yPka_GglkKTbj_7FKJQ3iJ-q3rwti2ouYM0hwt8/s800/menu13.gif); padding: 8px 0 0 10px; } #menu13 li a:hover { color: #C7377D; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg78DuNjDLiLkrrBxTb7qPvqykPWbaVWFkfqR3L0CRQXW-wk_nXZw38H2lZS7JffLPu12qLdBf5sfpiE9XMalH26h-j76Zb0MGAwWr2yPka_GglkKTbj_7FKJQ3iJ-q3rwti2ouYM0hwt8/s800/menu13.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu13"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #11
Navigation Menu 11
Kode CSS
 #menu4 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu4 img { border: none; } #menu4 { width: 200px; border-style: solid solid none solid; border-color: #D76100; border-size: 1px; border-width: 1px; margin: 10px; } #menu4 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu4 li a:link, #menu4 li a:visited { color: #9E3C02; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgBRj43TvPvZsWteZOXrIbvO-afT9y-SioBtja7G81Ft4f-APlHu4_8yUl8SYb2qLVKFP0z68ErnWq566j85OSFYkET8CWSZYOmOLIq0h7UBU7IHLypRevjuUhkxO7-T9Oxbg75gNP0tI/s800/menu4.gif); padding: 8px 0 0 30px; } #menu4 li a:hover, #menu4 li #current { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgBRj43TvPvZsWteZOXrIbvO-afT9y-SioBtja7G81Ft4f-APlHu4_8yUl8SYb2qLVKFP0z68ErnWq566j85OSFYkET8CWSZYOmOLIq0h7UBU7IHLypRevjuUhkxO7-T9Oxbg75gNP0tI/s800/menu4.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 30px; } #menu4 li a:active { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgBRj43TvPvZsWteZOXrIbvO-afT9y-SioBtja7G81Ft4f-APlHu4_8yUl8SYb2qLVKFP0z68ErnWq566j85OSFYkET8CWSZYOmOLIq0h7UBU7IHLypRevjuUhkxO7-T9Oxbg75gNP0tI/s800/menu4.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 30px; }
Kode HTML
 <div id="menu4"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #12
Navigation-Menu-12
Kode CSS
#navlist { color: white; background: #17a; border-bottom: 0.2em solid #17a; border-right: 0.2em solid #17a; padding: 0 1px; margin-left: 0; width: 12em; font: normal 10px Verdana, sans-serif; } #navlist li { list-style: none; margin: 0; font-size: 1em; } #navlist a { display: block; text-decoration: none; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; color: white; background: #39c; border-width: 1px; border-style: solid; border-color: #5bd #035 #068 #6cf; border-left: 1em solid #fc0; padding: 0.25em 0.5em 0.4em 0.75em; } #navlist a#current { border-color: #5bd #035 #068 #f30; } #navlist a { width: 99%; /* only necessary for Internet Explorer */ } #navlist a { voice-family: "\"}\""; voice-family: inherit; width: 9.6em; /* Tantek-hack should only used if Internet-Explorer 6 is in standards-compliant mode */ } #navcontainer>#navlist a { width: auto; /* only necessary if you use the hacks above for the Internet Explorer */ } #navlist a:hover, #navlist a#current:hover { background: #28b; border-color: #069 #6cf #5bd #fc0; padding: 0.4em 0.35em 0.25em 0.9em; } #navlist a:active, #navlist a#current:active { background: #17a; border-color: #069 #6cf #5bd white; padding: 0.4em 0.35em 0.25em 0.9em; }
Kode HTML
 <div id="navcontainer"> <ul id="navlist"> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #13
CSS Menu Tabs 13
Kode CSS
 #menu8 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu8 img { border: none; } #menu8 { width: 200px; margin-top: 10px; } #menu8 li a { text-decoration: none; height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; } #menu8 li a:link, #menu8 li a:visited { color: #777; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAArQrhelhiRHN9UyjiOkl6bHc4ypLBd-BflVZRHgtOzv6uXoAohdWHJ-QtFqDbXKGRdR5qhywG78FJ5YpeBbgs8FErCbfmNJhPPPsHmiWQGVfdOszw-C82y9aIdeawnAfSJSTU8XK12c/s800/menu8.gif); padding: 8px 0 0 20px; } #menu8 li a:hover, #menu8 li #current { color: #257EB7; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAArQrhelhiRHN9UyjiOkl6bHc4ypLBd-BflVZRHgtOzv6uXoAohdWHJ-QtFqDbXKGRdR5qhywG78FJ5YpeBbgs8FErCbfmNJhPPPsHmiWQGVfdOszw-C82y9aIdeawnAfSJSTU8XK12c/s800/menu8.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 25px; } #menu8 li a:active { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAArQrhelhiRHN9UyjiOkl6bHc4ypLBd-BflVZRHgtOzv6uXoAohdWHJ-QtFqDbXKGRdR5qhywG78FJ5YpeBbgs8FErCbfmNJhPPPsHmiWQGVfdOszw-C82y9aIdeawnAfSJSTU8XK12c/s800/menu8.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 25px; }
Kode HTML
 <div id="menu8"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #14
CSS Menu Tabs 14
Kode CSS
#menu8 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu8 img { border: none; } #menu8 { width: 200px; margin: 10px; border-style: solid; border-color: #656556; border-size: 1px; border-width: 1px; } #menu8 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu8 li a:link, #menu8 li a:visited { color: #656556 ; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguC8JuNS9wNxd_APvlko_4QL5p5sue6GkFiGcsbWF-YOy03gwu5r_1MMgkiXsRkL32CBnbBMNOjT5kmszcnS_Tazt6UUZqtOvGUXgBtZTmA_iNcz_n0rtN-10S_9H4OM7mWRvKBAogZSE/s800/menu8.gif) ; padding: 8px 0 0 20px; } #menu8 li a:hover { color: #474739; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguC8JuNS9wNxd_APvlko_4QL5p5sue6GkFiGcsbWF-YOy03gwu5r_1MMgkiXsRkL32CBnbBMNOjT5kmszcnS_Tazt6UUZqtOvGUXgBtZTmA_iNcz_n0rtN-10S_9H4OM7mWRvKBAogZSE/s800/menu8.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 20px; }
Kode HTML
 <div id="menu8"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #15
CSS Menu Tabs 15
Kode CSS
#menu9 body { font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; } #menu1 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu1 img { border: none; } #menu1 { width: 200px; margin: 10px; border-style: solid solid none solid; border-color: #3D261D; border-size: 1px; border-width: 1px; } #menu1 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu1 li a:link, #menu1 li a:visited { color: #E4D6CD; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfREGgm3Iy0vNv8aD_XZVkYB2FGxHsGKRbbWciXSqvcGbZph_hzRdOIY9lv3rO4zAPDVijjPAHL78jerEwYTWso_U4dXtUpU49D8l40w1C90zc9hBlGAtTK2LBY-zzqRLOeskrIl2Hhy4/s800/menu1.gif); padding: 8px 0 0 10px; } #menu1 li a:hover { color: #FFF; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfREGgm3Iy0vNv8aD_XZVkYB2FGxHsGKRbbWciXSqvcGbZph_hzRdOIY9lv3rO4zAPDVijjPAHL78jerEwYTWso_U4dXtUpU49D8l40w1C90zc9hBlGAtTK2LBY-zzqRLOeskrIl2Hhy4/s800/menu1.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu1"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #16
CSS Menu Tabs 16
Kode CSS
#navcontainer { background: #f0e7d7; width: 30%; margin: 0 auto; padding: 1em 0; font-family: georgia, serif; font-size: 13px; text-align: center; text-transform: lowercase; } ul#navlist { text-align: left; list-style: none; padding: 0; margin: 0 auto; width: 70%; } ul#navlist li { display: block; margin: 0; padding: 0; } ul#navlist li a { display: block; width: 100%; padding: 0.5em 0 0.5em 2em; border-width: 1px; border-color: #ffe #aaab9c #ccc #fff; border-style: solid; color: #777; text-decoration: none; background: #f7f2ea; } #navcontainer>ul#navlist li a { width: auto; } ul#navlist li#active a { background: #f0e7d7; color: #800000; } ul#navlist li a:hover, ul#navlist li#active a:hover { color: #800000; background: transparent; border-color: #aaab9c #fff #fff #ccc; }
Kode HTML
 <div id="navcontainer"> <ul id="navlist"> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #17
CSS Menu Tabs 17
Kode CSS
 #menu3 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu3 img { border: none; } #menu3 { width: 200px; margin: 10px; border-style: solid solid none solid; border-color: #BCD2E6; border-size: 1px; border-width: 1px; } #menu3 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu3 li a:link, #menu3 li a:visited { color: #8BADCF; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizf6LoIVWnLzQlKrwhl1wIF06uD0GDAdKEcl87HUyRD2Abhmo2LaMGVoqvd8jSc8JtiigFkr6GvWVjrJD1PcS8AuKSelYbU78KpKieSGZxocqjQKDCt4JxlODmUPBTx-f6Ta5pRj83aOw/s800/menu3.gif); padding: 8px 0 0 10px; } #menu3 li a:hover { color: #627EB7; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizf6LoIVWnLzQlKrwhl1wIF06uD0GDAdKEcl87HUyRD2Abhmo2LaMGVoqvd8jSc8JtiigFkr6GvWVjrJD1PcS8AuKSelYbU78KpKieSGZxocqjQKDCt4JxlODmUPBTx-f6Ta5pRj83aOw/s800/menu3.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu3"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #18
CSS Menu Tabs 18
Kode CSS
#menu11 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu11 img { border: none; } #menu11 { width: 200px; margin: 10px; border-style: solid solid none solid; border-color: #889944; border-size: 1px; border-width: 1px; } #menu11 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu11 li a:link, #menu11 li a:visited { color: #889944; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4afaSzc30Hq26Cj6s6GQWCJ33aNKgIWD6WYnGvLWqhghQ-6KgvjGI4IR8zBNc-Nu2aLdQ-hZXOUoNrRYlcjYBL_RCAr82s_Hoc_OQxc6mpPZeUv3o9Z5CGHN_KYY_rPvKjhsY-TMfpGM/s400/menu11.gif); padding: 8px 0 0 25px; } #menu11 li a:hover { color: #889944; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4afaSzc30Hq26Cj6s6GQWCJ33aNKgIWD6WYnGvLWqhghQ-6KgvjGI4IR8zBNc-Nu2aLdQ-hZXOUoNrRYlcjYBL_RCAr82s_Hoc_OQxc6mpPZeUv3o9Z5CGHN_KYY_rPvKjhsY-TMfpGM/s400/menu11.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 27px; }
Kode HTML
<div id="menu11"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #19
CSS Menu Tabs 19
Kode CSS
 #button { width: 12em; border-right: 1px solid #000; padding: 0 0 1em 0; margin-bottom: 1em; font-family: Tahoma, Arial, sans-serif; /*'Trebuchet MS', 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif;*/ font-size : 10px; background-color: #90bade; color: #333; } #button ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; border: none; } #button li { border-bottom: 1px solid #90bade; margin: 0; list-style: none; list-style-image: none; } #button li a { display: block; padding: 5px 5px 5px 0.5em; border-left: 10px solid #1958b7; border-right: 10px solid #508fc4; background-color: #2175bc; color: #fff; text-decoration: none; width: 100%; } html>body #button li a { width: auto; } #button li a:hover { border-left: 10px solid #1c64d1; border-right: 10px solid #5ba3e0; background-color: #2586d7; color: #fff; } #button li #active { border-left: 10px solid #1c64d1; border-right: 10px solid #5ba3e0; background-color: #2586d7; color: #fff; }
Kode HTML
 <div id="button"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #20
CSS Menu Tabs 20
Kode CSS
#menu ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu img { border: none; } #menu { width: 200px; border-style: solid solid none solid; border-color: #94AA74; border-size: 1px; border-width: 1px; margin: 10px; } #menu li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu li a:link, #menu li a:visited { color: #5E7830; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGQXFA1DMgE4h6W5IsRdkTtANRxUCQbekGTia2iH51dFyAPoggug3xgbBREzgGZjbktdHatxcEkQY2b7z9GbfT0al6zwSS3hHApDADu7_9-SmoXNrRpR1FZCsK7LvTT0jKuODZwtMMnFs/s800/menu1.gif); padding: 8px 0 0 10px; } #menu li a:hover, #menu li #current { color: #26370A; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGQXFA1DMgE4h6W5IsRdkTtANRxUCQbekGTia2iH51dFyAPoggug3xgbBREzgGZjbktdHatxcEkQY2b7z9GbfT0al6zwSS3hHApDADu7_9-SmoXNrRpR1FZCsK7LvTT0jKuODZwtMMnFs/s800/menu1.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; } #menu li a:active { color: #26370A; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGQXFA1DMgE4h6W5IsRdkTtANRxUCQbekGTia2iH51dFyAPoggug3xgbBREzgGZjbktdHatxcEkQY2b7z9GbfT0al6zwSS3hHApDADu7_9-SmoXNrRpR1FZCsK7LvTT0jKuODZwtMMnFs/s800/menu1.gif) 0 -64px; padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #21
CSS Menu Tabs 21
Kode CSS
#menu2 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu2 img { border: none; } #menu2 { width: 200px; margin: 10px; border-style: solid solid none solid; border-color: #D8D5D1; border-size: 1px; border-width: 1px; } #menu2 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu2 li a:link, #menu2 li a:visited { color: #3688BA; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyd5MgKXRdG2iJC3htilJZevAVWhytc0_BTDWh0kMVdyNXPqC8Cn6JxQeh0sKv4wLNbjdDUH-6c7X9te7u74ygGh-xPWfXjRK4VJNJ8lIzTq5DkGYyfKtfyTGJsuv2EHRiejkL2n6f9bA/s800/menu2.gif); padding: 8px 0 0 30px; } #menu2 li a:hover { color: #3688BA; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyd5MgKXRdG2iJC3htilJZevAVWhytc0_BTDWh0kMVdyNXPqC8Cn6JxQeh0sKv4wLNbjdDUH-6c7X9te7u74ygGh-xPWfXjRK4VJNJ8lIzTq5DkGYyfKtfyTGJsuv2EHRiejkL2n6f9bA/s800/menu2.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 32px; }
Kode HTML
 <div id="menu2"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #22
CSS Menu Tabs 22
Kode CSS
#menu5 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu5 img { border: none; } #menu5 { width: 200px; border-style: none solid none solid; border-color: #D0D0D0; border-width: 1px; margin: 10px; } #menu5 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu5 li a:link, #menu5 li a:visited { color: #777; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjpdQ-mknhtyeqTIwe_X0WwTzmZWoXozpHoODaAWTVkccHiLLwLhmF8W46Qwu3pHMc7Chf06jbC1XxEJSwqre5a7WgFSt3tPOYbC6DTHWAUpdMh4H8sFUCvIpmGjjoP2TOIx8dwJo4f88/s800/menu5.gif); padding: 8px 25px 0 10px; text-align: right; } #menu5 li a:hover, #menu5 li #current { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjpdQ-mknhtyeqTIwe_X0WwTzmZWoXozpHoODaAWTVkccHiLLwLhmF8W46Qwu3pHMc7Chf06jbC1XxEJSwqre5a7WgFSt3tPOYbC6DTHWAUpdMh4H8sFUCvIpmGjjoP2TOIx8dwJo4f88/s800/menu5.gif) 0 -32px; padding: 8px 25px 0 10px; text-align: right; } #menu5 li a:active { color: #fff; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjpdQ-mknhtyeqTIwe_X0WwTzmZWoXozpHoODaAWTVkccHiLLwLhmF8W46Qwu3pHMc7Chf06jbC1XxEJSwqre5a7WgFSt3tPOYbC6DTHWAUpdMh4H8sFUCvIpmGjjoP2TOIx8dwJo4f88/s800/menu5.gif) 0 -64px; padding: 8px 25px 0 10px; text-align: right; }
Kode HTML
 <div id="menu5"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #23
CSS Menu Tabs 24
Kode CSS
 #menu5 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu5 img { border: none; } #menu5 { width: 200px; margin: 10px; } #menu5 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu5 li a:link, #menu5 li a:visited { color: #FFF; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmiwp_BVaG1x89GfI7Rog_-kXf8hhgdjDtPLm-Frxdww-lMOiZtdWuaQgVEbta3CzNXoE8VETaaMqBzy4pLH4-qVFUEP1ZJ7mqvy37bB0alAfoOPI1omL6X-4SSCPEBMXd4DAa9nD4nAw/s800/menu5.gif); padding: 8px 0 0 10px; } #menu5 li a:hover { color: #FFF; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmiwp_BVaG1x89GfI7Rog_-kXf8hhgdjDtPLm-Frxdww-lMOiZtdWuaQgVEbta3CzNXoE8VETaaMqBzy4pLH4-qVFUEP1ZJ7mqvy37bB0alAfoOPI1omL6X-4SSCPEBMXd4DAa9nD4nAw/s800/menu5.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu5"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #24
CSS Menu Tabs 25
Kode CSS
#menu4 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu4 img { border: none; } #menu4 { width: 200px; margin: 10px; border-style: solid solid none solid; border-color: #000; border-size: 1px; border-width: 1px; } #menu4 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu4 li a:link, #menu4 li a:visited { color: #CCC; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinvfBABc7Q2KwH_dTSLCh3ts-DsSxQSOQL6li6Lf2ofSMuBa0Up_fJxYwQ9KjrrfUFdl0YtDtK7glCOkUMSjhIfFJ-BxLcDzACdvBYbH2MM6iyWZutibbUla7EiQl9gnIHHi7rLJelvHo/s800/menu4.gif); padding: 8px 0 0 10px; } #menu4 li a:hover { color: #FFF; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinvfBABc7Q2KwH_dTSLCh3ts-DsSxQSOQL6li6Lf2ofSMuBa0Up_fJxYwQ9KjrrfUFdl0YtDtK7glCOkUMSjhIfFJ-BxLcDzACdvBYbH2MM6iyWZutibbUla7EiQl9gnIHHi7rLJelvHo/s800/menu4.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu4"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Menu #25
CSS Menu Tabs 26
Kode CSS
 #menu10 ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #menu10 img { border: none; } #menu10 { width: 200px; margin: 10px; } #menu10 li a { height: 32px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0; font-size: 10pt; font-weight: bold; background: #FFF; height: 24px; text-decoration: none; } #menu10 li a:link, #menu10 li a:visited { color: #4D4D4D; display: block; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH0izKoQihWbSdaLq1jkqchIqhcMPuKgc6VaKSJaYCcnt2pnYmgE7PHluamwAHYZxmtIEZExmYJgH4fY_WUHItT0HXM87I6Apz6EwjivQRWYRru3hh1s_F1HEA3H-Jn5rNndCSytU4CIU/s800/menu10.gif); padding: 8px 0 0 10px; } #menu10 li a:hover { color: #FF9834; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH0izKoQihWbSdaLq1jkqchIqhcMPuKgc6VaKSJaYCcnt2pnYmgE7PHluamwAHYZxmtIEZExmYJgH4fY_WUHItT0HXM87I6Apz6EwjivQRWYRru3hh1s_F1HEA3H-Jn5rNndCSytU4CIU/s800/menu10.gif) 0 -32px; padding: 8px 0 0 10px; }
Kode HTML
 <div id="menu10"> <ul> <li><a href="#1">Link 1</a></li> <li><a href="#2">Link 2</a></li> <li><a href="#3">Link 3</a></li> <li><a href="#4">Link 4</a></li> <li><a href="#5">Link5</a></li> </ul> </div>

Nah itulah 25 kode menu navigasi yang bisa saya persembahkan untuk Anda. Nantikan informasi menarik lainnya dari D-Genera Blog.. ^^ 2XFUZ2E47HKU