Senin, 07 Oktober 2013

Mengenal Malaikat Maut (Malaikat Izrail) dan Cara Mencabut Nyawa (Label Fakta Hidup Kisah Nyata)

 Mengenal Malaikat Maut (Malaikat Izrail) dan Cara Mencabut Nyawa (Label Fakta Hidup Kisah Nyata)



Diciptakannya Malaikat Maut oleh Allah Ta�ala adalah untuk memegang mati (pencabut nyawa). Setelah Malaikatul Maut itu diberi tugas untuk mencabut nyawa, ia bertanya �Ya Tuhanku, apakah gerangan maut itu?� Maka Alla ta�ala memerintahkan hijab untuk membuka (kan diri) dan tahulah Malaikat Maut akan kematian. Kemudian Allah berfirman kepada sekalian Malaikat �Mendekatlah kamu semua dan lihatlah Malaikatul Maut ini! Setelah semua Malaikat mendekat, Allah berfirman kepada Malaikatul Maut : �Terbanglah diatas mereka dan bentangkan seluruh sayapmu sertalah bukalah matamu!� Ketika Malaikattul Maut menuruti semua perintah Allah Ta�ala, sekalian malakat pun tersungkur dan pingsan selama 1.000 tahun.

Setelah para Malaikat kembali siuman, mereka bertanya kepada Allah �Ya Tuhan kami, mengapa Engkau menciptakan yang lebih besar dari makhluk ini?� Allah berfirman � Aku yang menciptakannya dan Aku lebih besar darinya. Seluruh makhluk akan merasakan darinya!� Kemudian Allah melanjutkan firmannya : �Ya �Izrail cabutlah nyawa telah aku pasrahkan kepadamu untuk mencabutnya!� Izrail berkata, �Ya Tuhanku, dengan kekuatan apa aku mencabut nyawa, karena sesungguhnya mati itu lebih besar daripada aku?�

Kemudian Allah pun memberi kekuatan pad Izrail, untuk mencabut nyawa, dan digegamlah mati itu di tangannya. Dan maut (mati) itu berkata, �Ya Tuhanku, izinkanlah aku untuk memanggil sekali saja seluruh langit!� Allah pun emngizinkannya. Kemudian Maut memanggil seluruh langit dan isinya dengan suara yang keras : �Aku adalah Maut !. Yang memisahkan tiap-tiap kekasih, aku adalah Maut yang memisahkan suami istri! Aku adalah Maut yang memisahkan anak dengan ibunya! Aku adalah Maut yang memisakan saudara laki-laki dengan saudara perempuan! Aku adalah Maut yang meramaikan kubur! Meskipun kamu berada digedung besi yang terkunci rapat, aku akan memburumu dan menemukanmu. Tidak ada seorang makhlukpun, kecuali akan merasakan aku!�

Maka dicabutlah nyawa oleh Malaikatul Maut. Jika orang itu beriman, maka ia kan berbahagia. Namun jika orang itu munafik ia akan celaka, akrena apa yang diperbuatnya di dunia senantiasa dipantau amalnya ditulis dalam kitab, sebagaimana firman Allah Ta�ala berikut ini :

�Sekali-kali jagan curang, karena sesungguhnya kitab orang-orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin�. (Surat Al Muthaffifin: 7).

Malaikattul Maut berkata : �Wahai Tuhanku, kapan aku mencabut nyawa seorang hamba itu?, dan dalam keadaan yang bagaimana aku menghilangkan tuhnya?�
Maka Allah Ta�ala berfirman : �Wahai malaikat maut, ini adalah termasuk ilmu samarKu, yang tidak akan bisa dilihat oleh seorangpun kecuali Aku, akan tetapi Aku memberitahukanmu tentang keadaan waktunya, alamatnya yang akan kamu cabut nyawanya. Akan datang kepadamu malaikat yang aku serahi mengurusi amal perbuatan manusia, dengan berkata : �Telah sempurna umur si Fulan�. Malaikat yang diserahi mengurus rizki juga akan datang kepadamu dengan mengatakan : �Telah sempurna rizki dan amal perbuatan su Fulan�.

Jika orang itu termasuk orang yang bahagia, maka tampak jelas pada namanya yang ditulis dalam bukunya yang ada dihadapan malaikat maut, dengan tulisan dari nur yang putih terletak dikiri kanan namanya. Sebaliknya jika orang tersebut termasuk orang celaka, maka tampak jelas didalam tulisan namanya, terdapat tulisan yang hitam. Kemudian masih belum sempurna bagi malaikat maut mengetahui hal yang demikian itu, sehingga ia kejatuhan daun ari pohon yang ada dibawah Arasy, di mana didalamnya telah tertulis nama orang yang waktu itu harus dicabut nyawanya.

=> Semua orang pasti akan merasakan Mati, maka bersiaplah dengan amal shaleh.
=> Apa pun yang kita lakukan telah tercatat semuanya, maka berbuatlah yang baik.


Dikutip dari buku �Menyikap 110 Misteri Alam Kubur�
Oleh : Salim Hadad


Terima Kasih
Rafi Orilya Groups
By Rafi Aldiansyah Asikin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar